Harga Anthurium Murah ?

Yang Kembali Diburu

Setelah sempat tenggelam oleh popularitas Adenium, Anthurium daun kini kembali ngetren dan diburu hobiis tanaman. Tak pelak harganya pun melambung hingga seratus juta rupiah satu pot.

Harga itu memang tak masuk akal tapi kenyataannya semahal apa pun juga Anthurium tetap dicari orang. Peristiwa ini terlihat dalam acara pameran tanaman hias tahunan di Lapangan Banteng, Jakarta, beberapa hari lalu. Janti K. Himawan, pecinta dan pemilik Jantik Nursery di bilangan Jakarta Selatan membenarkan hal itu. Menurut pantauannya, Anthurium jenmanii, masih menempati urutan pertama yang diburu kolektor dan hobiis karena bersosok gagah dengan daun yang kompak, tebal, dan kaku.

Mahalnya harga Anthurium juga diungkap Rudi, salah satu pedagang di arena pameran itu. Pada empat hari usai pembukaan, terjadi transaksi A. jenmanii ‘kobra’ senilai Rp70 juta, padahal tanamannya masih kecil dan jumlah daunnya pun tidak banyak.


Yang Mahal dan Unik

Anthurium terdiri dari banyak jenis, tapi yang benar-benar naik daun kembali adalah jenmanii. Jenis ini mempunyai banyak turunan, ada Jenmanii kobra (bentuk daunnya mirip kepala ular kobra), petruk (daunnya panjang mirip hidung petruk), pedang, golok, mangkok, kol, wayang, tombak, jaipong, dan teratai. “Perbedaannya terlihat dari bentuk daunnya saja,” kata Ahmad Fauzi, pemilik Jelajah Nursery di di bilangan Sawangan, Depok, Jabar.

Selain si kobra, Anthurium sirih dan keris juga banyak diburu karena bentuknya eksotik. Harganya pun akan melambung mencapai jutaan rupiah jika daunnya sudah rimbun dan tanamannya besar.

Kecuali bentuk daun, penentu harga Anthurium, menurut Rahman, penjual di arena pameran yang sama, adalah sifat pertumbuhannya yang cukup lambat. Untuk menghasilkan satu daun saja butuh waktu lama. “Jadi mungkin hal itu yang membuat harga anthurium mahal,” duganya. Apalagi memang pasokannya seret sehingga berlakulah hukum pasar. Anthurium yang sekarang berada di pasaran diperkirakan merupakan stok lama milik petani atau kolektor.

Keunikan tampilan bisa pula mendongkrak harga. Misal, A. jenmanii berwarna merah di ujung daunnya, jelas akan lebih mahal ketimbang yang pucuk daunnya hijau. “Anthurium ini unik dan langka,” kata Rahman.

Beberapa hobiis pun mau membeli bibitnya sekalipun baru sebesar tauge. “Padahal untuk jadi besar dan bisa dinikmati perlu waktu sampai 10 tahunan,” tutur Janti. Hobiis seperti ini pastilah sangat menyukai Anthurium dan mampu merawat hingga 10 tahun. Harga jual bibitnya pun bisa dibilang relatif mahal. Bibit Anthurium keris berukuran sekitar 10 cm dipatok seharga Rp50 ribu, sementara ‘black beauty’ dengan ukuran sama bisa sampai Rp300 ribu per pot.



Tips Membeli Anthurium

Kisaran harga Anthurium sangat lebar, dari yang termurah Rp5.000 (untuk jenis hookeri ukuran 5-8 cm) hingga yang termahal mencapai Rp100 juta lebih (jenis jenmanii). Agar tidak tertipu dalam membeli Anthurium yang sedang ngetren, peminat harus jeli.. “Anthurium jenmanii banyak ragamnya. Ada yang kecil dan yang besar. Kita harus tentukan dulu mana yang ingin kita beli,” saran pemilik Janti, Jantik Nursery.

Sesuaikan tempat penyimpanan di rumah dengan ukuran tanaman yang hendak dibeli. “Jangan karena ingin bagus lalu membeli Anthurium indukan yang tinggi dan bentangnya lebar sehingga tidak cukup,” tambah Janti.

Pilih tanaman yang sehat, daun kompak, subur, dan kuat, serta jenis Anthurium kesukaan kita. Jangan terpengaruh kepopuleran nama Anthurium. Belilah di nurseri bereputasi baik agar memperoleh jenis yang diminati.

Jangan hanya karena murah Anda langsung membeli bibitnya, apalagi yang masih dalam bentuk kecambah. Soalnya, Anthurium lambat tumbuh sehingga butuh waktu dan kesabaran dalam perawatannya.

Terakhir, “Jangan malu bertanya tentang segala sesuatu mengenai Anthurium, seperti cara merawatnya, cara memupuknya, cara mengganti media dan lain sebagainya,” saran Janti. Nurseri yang terpercaya pasti akan selalu menjawab setiap pertanyaan Anda tentang apa saja mengenai tanaman asli Amerika Latin ini.



Perawatan Mudah

Perawatan Anthurium cukup mudah. Yang penting diperhatikan adalah media tanaman. Novilia Agustina dari Oasis Sentul Nursery, Sentul, Bogor, menyarankan untuk menghindari penggunaan tanah karena sifatnya mengikat akar hingga sulit berkembang. "Alangkah baiknya jika menggunakan campuran akar pakis dan arang sekam agar pertumbuhan akar lebih cepat menyebar,” katanya.

Agar daun Anthurium tetap hijau, hindarkan dia dari sinar matahari langsung. Pasalnya, “Daun bisa berubah menjadi kuning, lalu mati,” ujar Novi. Jika ditaruh di halaman rumah, pemasangan jaring (paranet) cukup membantu. Sedangkan kalau diletakkan di dalam ruangan, setiap minggu harus dikeluarkan agar mendapat sinar matahari.

Novi menyarankan penyiraman Anthurium ini juga harus pula melihat kondisi medianya. Siram sehari sekali, atau dua kali ketika cuaca panas. Supaya keindahan daunnya tampak menonjol, bersihkanlah daun setiap hari dari kotoran. Gunakan spon atau penyemprot khusus untuk mengelap daun hingga terlihat hijau mengkilap dan segar.

Tri Mardi Rasa

Jual Beli Bibit Dan tanaman Anthurium Koleksi 021-73888872