WONOGIRI: SATU RUMAH SATU ANTHURIUM
Memang gila Anthurium. Setelah kawasan Solo, Karangpandan, Karanganyar dan sekitarnya, kini Wonogiri, kota di selatan Solo yang dulu dikenal daerah minus, diam-diam berambisi menjadi kota Anthurium dengan status 'otonomi khusus'. Ini laporan kontributor LangitLangit.
Memang gila Anthurium. Setelah kawasan Solo, Karangpandan, Karanganyar dan sekitarnya, kini Wonogiri, kota di selatan Solo yang dulu dikenal daerah minus, diam-diam berambisi menjadi kota Anthurium dengan status otonomi khusus. Ini laporan kontributor LangitLangit.
Pameran Gebyar Wonogiri Flora Expo 2007 yang digelar di alun-alun Kabupaten pertengahan Juli lalu, sedikitnya menunjukkan hal itu. Hampir 90 persen stand, cuma menjajakan anthurium, dengan kisaran harga mulai dari Rp. 1 jt hingga Rp. 100 jt.
Kontes yang digelar di tengah-tengah ajang pameran Gebyar Wonogiri itu juga menakjubkan. Khusus kontes anthurium, animo sangat mbludag. Jumlah peserta mencapai ratusan, dengan kualitas di atas rata-rata. Peserta yang umumnya para kolektor datang dari daerah-daerah di sekitar Wonogiri seperti Parakan, Magelang, Yogya dan Solo.
Tentu saja Dr. Mardiyanto, sang ketua panitia gembira. "Ini saatnya devisa masuk ke Wonogiri. Saya taksir, transaksi di pameran ini per hari mencapai 1 milyar," katanya sambil melihat pik-up yang hilir-mudik mengangkut belanjaan anthurium.
Pak dokter satu ini memang berambisi agar kotanya masuk ke dalam peta nasional anthurium. "Mimpi saya cuma satu: petani di Wonogiri makmur, karena anthurium," katanya.
Ir. Untung Indra Saputra, pemilik Mondromino Farm Nursery mengatakan bahwa dengan dukungan Pemda, kota yang dulu dikenal sebagai daerah minus itu kini mengibarkan semboyan: satu rumah satu anthurium. "Lo, jangan tertawa, ini memang kenyataan," katanya meyakinkan.
Salah seorang juragan anthurium besar di sana adalah Gianto, pemilik bus Raya. Di nursery seluas 500 meter persegi miliknya, terdapat puluhan atau bahkan ratusan anthurium jenmanii indukan dengan tongkol siap semai.
Produksi biji dan bibitan anthurium jenmaniinya juga tergolong banyak, tapi sang juragan mengaku kewalahan menerima permintaan.
Demi menuju cita-cita menjadikan Wonogiri ibukota anthurium, --tak sekedar dikenal sebagai kota penghasil jamu Air Mancur-- Gianto menjalankan sistem plasma di kalangan tetangganya. "Saya kasih mereka satu pot indukan, dan hasilnya bisa disetor ke saya," katanya.
Sistem itu sendiri sesungguhnya punya efek bagus. Anthuriumnya aman dari incaran maling, dan ia sendiri tanpa sadar ikut membangun perekonomian setempat.
Apa boleh buat. Di Wonogiri, yang saat ini terjadi, adalah demam anthurium. Di mana-mana orang mengelus-elus anthurium. Bahkan, di sana, anthurium seolah-olah tak ada matinya. Mereka tak perduli ada Pameran di Lapangan Banteng atau tidak, pamor anthurium mau pudar atau tidak, "Pokoknya, satu rumah satu anthurium," kata Ir. Untung penuh semangat.
Jika pak bupati merestui, kalangan swasta mendukung dan masyarakat ikut serta karena mendapat hasilnya, bukan mustahil, Wonogiri perlu diperhitungkan.***
Bursa Jual Beli Bibit Dan Tanaman Anthurium Koleksi
Bursa Jual Beli Bibit Dan Tanaman Anthurium Koleksi
Hubung Farida Ningsih Di 021-73888872
Hubung Farida Ningsih Di 021-73888872
Saturday, September 15, 2007
WONOGIRI: SATU RUMAH SATU ANTHURIUM
Posted by
Cheria Holiday
at
8:20 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bursa Jual Beli Bibit Dan Tanaman Anthurium Koleksi
Bursa Jual Beli Bibit Dan Tanaman Anthurium Koleksi
Hubung Farida Ningsih Di 021-73888872
Hubung Farida Ningsih Di 021-73888872
Kata-kata Hikmah..!
Jelang Pemilu, Jangan Golput !
Di Pemilu 2009
No comments:
Post a Comment